Pada 31 Juli 634 Masehi, Kaum Muslimin dipimpin oleh Panglima Khalid bin Walid berhasil memenangkan Pertempuran Ajnadyn, pertempuran besar pertama antara Khulafaur Rasyidin dengan Kekaisaran Romawi Timur. Banyak sekali veteran Perang Badar dan Uhud yang berpartisipasi dalam memenangkan perang ini.
Palestina menjadi primadona yang sangat dipertahankan oleh Kekaisaran Romawi Timur. Berpuluh tahun lamanya mereka berperang dengan Persia untuk merebut tanah suci Baitul Maqdis. Namun mereka menjadikan Masjid Al Aqsha sebagai tempat sampah kota yang tidak dipedulikan sama sekali.
Ajnadyn; Pertempuran Besar Pertama Antara Kaum Muslimin dan Penguasa Eropa
Sejak dulu Rasulullah ﷺ bertekad membebaskan Baitul Maqdis dari penjajahan Romawi Timur, salah satunya dengan pengiriman pasukan Mu'tah, ekspedisi Tabuk dan pengiriman ekspedisi Usamah bin Zaid sebelum Rasulullah ﷺ wafat. Itulah mengapa, Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq bertekad melanjutkan misi besar Rasulullah ﷺ setelah beliau berhasil menumpas nabi-nabi palsu.
Khalifah Abu Bakar mengirim 4 pasukan besar menuju ke Syam. Dipimpin langsung oleh sahabat-sahabat senior seperti Abu Ubaidah Ibnu Jarrah ke Kota Himsh, Yazid bin Abi Sufyan ke Kota Damaskus, Syurahbil bin Hasanah ke Bushra dan Amr bin Ash menuju Palestina.
Sementara itu, Khalid bin Walid berada di wilayah Persia yang sudah dibebaskan satu persatu kotanya. Puncaknya adalah ketika beliau berhasil memimpin Kaum Muslimin membebaskan "The White House", Kastil Putih Al Hirah yang legendaris.
Pergerakan Kaum Muslimin di Syam terjegal oleh kekuatan raksasa militer Romawi Timur yang memang kala itu terkenal dengan kemampuan tentaranya yang tak terkalahkan. Jumlah mereka mencapai ratusan ribu, jauh di atas jumlah Kaum Muslimin. Hal ini membuat Abu Bakar berinisiatif untuk menghembuskan napas baru yang bisa mengobarkan semangat Kaum Muslimin di Syam.
Khalifah meminta Khalid bin Walid berangkat dari Hirah Persia menuju Palestina dengan membawa setengah kekuatan militer Muslimin yang beliau pimpin di Persia. Perjalanan Khalid bersama 9000 mujahid menyebrangi Padang pasir Persia ke Syam menjadi bagian dari sejarah baru ketangkasan militer dunia. Karena beliau berhasil mencetak rekor meniti 1000 kilometer hanya dalam waktu 18 hari. Padahal umumnya perjalanan sejauh itu ditempuh sebulan.
.
Sesampainya di Syam, Khalid mendapatkan amanah untuk menyatukan 4 pasukan besar Muslimin dan menjadi panglima tertingginya. Kota Bushra dengan cepat bisa ditaklukkan oleh para Mujahid dan menggegerkan kepercayaan diri militer Romawi Timur. Bahkan kaisar mereka sendiri, Heraclius sampai kuwalahan menata mental pasukannya lagi.
.
Nah, singkat cerita, setelah Kaum Muslimin membebaskan Bushra, pasukan mujahid ini segera menuju kota-kota lainnya untuk dibebaskan. Sampailah mereka di sebuah tempat yang kelak dinamakan dengan "Ajnadyn", jaraknya dengan Al Aqsha hanya 50 kilometer. Di situ, sudah berkumpul 90 ribu pasukan Romawi Timur yang dipimpin oleh Panglima Vardan dan Theodore.
.
31 Juli 634 Masehi, bertemulah pasukan Muslimin berjumlah 30 ribu orang melawan 90 ribu tentara profesional Romawi Timur. Pertempuran ini disebut dengan "Ajnadyn" yang artinya "dua pasukan." Khalid menjadikan Muadz bin Jabal sebagai panglima sayap kanan pasukan, sementara Said bin Amir memimpin sayap kiri pasukan. Abu Ubaidah Ibnu Jarrah memimpin pasukan Infantri dan Said bin Zaid memimpin pasukan Kavaleri.
.
Bayangkan nama-nama itu, semuanya adalah sahabat senior yang kemuliaannya luarbiasa. Bahkan dua di antaranya adalah bagian dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga. Pertempuran terjadi setelah zuhur dengan kondisi angin yang berhembus, sebuah kondisi yang Rasulullah ﷺ selalu menggunakannya untuk menyerang pasukan musuh.
.
Dalam pertempuran Ajnadyn, Kaum Muslimin mendapatkan kemenangan yang besar. Dikisahkan bahwa sahabat Dhirar bin Azwar saja membunuh 30 pasukan Romawi. Ummu Hakim, seorang shahabiyah membunuh 4 tentara Romawi. Hari ini 450 muslimin gugur syahid di jalan Allah, sementara korban dari Romawi mencapai ribuan yang tewas.
Pertempuran Ajnadyn menjadi pertempuran pertama yang terbesar antara Kaum Muslimin dan Romawi Timur. Dua tahun kemudian, pecahlah pertempuran Yarmuk yang dimenangkan Kaum Muslimin dan secara resmi menghilangkan pengaruh Romawi di Palestina.
.
Referensi :
1. Ayyamun Laa Tunsa, Tamir Badr
2. www.islamstory.com
3. فتوح الشام للواقدي ج 1 ص 60،61
Post a Comment
Post a Comment